Teks eksplanasi adalah salah satu jenis teks yang memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman mendalam tentang suatu fenomena atau kejadian. Mungkin kamu telah membaca berbagai artikel mengenai bencana alam atau peristiwa signifikan lainnya di media massa. Nah, inilah contoh konkret dari teks eksplanasi.
Teks semacam ini bukan hanya dapat ditemukan dalam bentuk artikel di media berita, tetapi juga dalam buku teks pelajaran seperti IPA, geografi, dan sejarah di lingkungan pendidikan.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai teks eksplanasi, penting bagi kita untuk memahami pengertian, struktur, jenis, dan ciri-ciri yang melekat pada jenis teks ini.
Teks eksplanasi memiliki fungsi utama untuk mengurai informasi secara mendalam sehingga pembaca atau pendengar dapat memahami dengan lebih jelas makna di balik suatu fenomena.
Hal ini bukan sekadar memberikan fakta-fakta dasar, tetapi juga menjelaskan alasan, hubungan sebab-akibat, dan prinsip-prinsip yang terlibat dalam suatu peristiwa.
Misalnya, dalam artikel mengenai bencana alam, teks eksplanasi akan menjelaskan tidak hanya bagaimana bencana tersebut terjadi, tetapi juga faktor-faktor yang mempengaruhi dan dampaknya pada lingkungan dan masyarakat.
Apa itu Teks Eksplanasi?
Teks eksplanasi adalah jenis teks yang secara rinci menjelaskan “mengapa” dan “bagaimana” suatu peristiwa terjadi. Peristiwa yang dijelaskan dapat beragam, meliputi aspek alamiah, sosial, ilmiah, budaya, dan fenomena lainnya yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari. Inti dari teks ini adalah menguraikan hubungan sebab-akibat dan merinci proses yang terlibat dalam suatu peristiwa.
Tujuan utama dari teks eksplanasi adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pembaca tentang suatu peristiwa. Melalui penjelasan yang cermat, penulis berusaha untuk memaparkan informasi yang diperlukan agar pembaca dapat memahami konteks, alasan, dan langkah-langkah yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Teks eksplanasi memiliki struktur yang sistematis. Biasanya dimulai dengan pengenalan peristiwa yang akan dijelaskan, diikuti oleh rincian tentang proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi peristiwa tersebut.
Penjelasan cenderung menggunakan konjungsi atau kata penghubung untuk menyusun kalimat yang koheren dan menjelaskan keterkaitan antara bagian-bagian informasi.
Teks ini berfokus pada penyajian fakta dan informasi yang objektif, membuatnya berbeda dari jenis teks lain yang mungkin berorientasi pada instruksi, argumen, atau hiburan.
Namun, setiap penjelasan dapat diartikan dengan cara yang berbeda sesuai konteks dan perspektif. Pandangan para ahli mengenai definisi teks eksplanasi mungkin bervariasi, tetapi inti dari teks ini tetap mengacu pada penguraian dan pemaparan yang cermat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperdalam pemahaman pembaca. Berikut definisi teks eksplanasi menurut para ahli:
Baca juga: Cara Cek Nomor Indosat Ooredoo yang Masih Aktif atau Tidak
1. Pardiyono
Pardiyono menggarisbawahi bahwa teks eksplanasi tak hanya berkaitan dengan fenomena alam, tetapi juga fenomena sosial.
Ini menegaskan bahwa teks eksplanasi memiliki cakupan luas dalam menjelaskan berbagai peristiwa yang meliputi aspek alamiah dan sosial.
2. Knapp and Watkins
Knapp and Watkins mengajukan pandangan yang lebih kompleks, mencirikan teks eksplanasi sebagai upaya dalam menggambarkan dua arah pemahaman.
Di satu sisi, penekanannya adalah pada bagaimana dan mengapa suatu fenomena terjadi, mengurai proses dan sebab-akibatnya. Di sisi lain, teks ini juga mencakup apa yang mungkin terjadi dalam peristiwa yang dijelaskan, memberikan pemahaman komprehensif.
3. Tomi Rianto
Pandangan Tomi Rianto menyatukan pandangan-pandangan sebelumnya, mengklarifikasi bahwa teks eksplanasi adalah bentuk penulisan yang merinci alasan dan metode terjadinya suatu peristiwa.
Tidak peduli jenis peristiwa yang dijelaskan, seperti alamiah, sosial, budaya, atau ilmiah, teks eksplanasi tetap memiliki fokus pada mengapa dan bagaimana peristiwa itu terjadi.
Dalam rangka menguraikan dan mencoba memberikan pemahaman lebih mendalam, teks eksplanasi menggambarkan tiga hal utama: sebab, akibat, dan proses.
Setiap peristiwa atau fenomena memiliki latar belakang penyebabnya, hasil yang dihasilkan, dan proses yang menghubungkan keduanya. Dalam penguraian ini, teks eksplanasi menghadirkan pemahaman yang lebih dalam dan menggali informasi esensial untuk memahami suatu peristiwa secara menyeluruh.
Beberapa Karakteristik Teks Eksplanasi yang Wajib Untuk Diketahui
Teks eksplanasi memiliki ciri-ciri spesifik yang mencirikan jenis teks ini. Bagi yang ingin lebih memahami, berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri tersebut:
1. Struktur yang Jelas
Salah satu ciri utama teks eksplanasi adalah strukturnya yang jelas dan teratur. Biasanya dimulai dengan pernyataan umum yang memperkenalkan fenomena atau peristiwa yang akan dijelaskan.
Kemudian, teks dilanjutkan dengan menguraikan urutan hubungan sebab-akibat atau proses yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Akhirnya, teks menyimpulkan dengan interpretasi atau kesimpulan penulis.
2. Berbasis Fakta
Teks eksplanasi didasarkan pada fakta-fakta yang faktual dan dapat dipercaya. Informasi yang disajikan dalam teks ini bersifat ilmiah dan berdasarkan data dan penelitian yang sah.
Hal ini menjadikan teks eksplanasi berbeda dengan teks fiksi atau imajinatif, karena informasinya diperoleh dari pengetahuan yang sudah ada.
3. Informatif
Teks eksplanasi bersifat informatif dan menyajikan informasi terkini yang relevan dengan kebutuhan pembaca. Informasi ini diperbarui sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan berusaha untuk tetap relevan dengan zaman.
Teks ini memiliki orientasi yang mendukung teori dan penelitian ilmiah, yang dapat membuka beragam perspektif kepada pembaca.
4. Tidak Bersifat Persuasif
Berbeda dengan teks persuasif seperti editorial, teks eksplanasi lebih fokus pada menyampaikan fakta dan informasi objektif.
Tujuannya adalah untuk menjelaskan proses sebab-akibat atau hubungan yang terjadi dalam suatu fenomena. Teks ini tidak memiliki niat untuk mempengaruhi pendapat atau pandangan pembaca.
5. Menggunakan Penanda Urutan
Teks eksplanasi sering menggunakan penanda urutan, seperti “Pertama,” “Kedua,” “Ketiga,” dan seterusnya, untuk menunjukkan urutan langkah atau proses yang terjadi.
Ini membantu pembaca mengikuti alur penjelasan dengan lebih baik dan memahami hubungan sebab-akibat antara langkah-langkah tersebut.
6. Tidak Terpengaruh oleh Pendapat atau Teori
Teks eksplanasi lebih fokus pada menjelaskan fenomena secara obyektif daripada memaparkan pendapat atau teori pribadi.
Teks ini murni menguraikan dan memberikan penjelasan mengenai suatu peristiwa tanpa campur tangan opini penulis.
7. Jenis Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki beberapa jenis yang menggambarkan berbagai pendekatan dalam menguraikan suatu fenomena. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis teks eksplanasi:
8. Teks Eksplanasi Sequential
Jenis teks ini menguraikan fenomena dengan menjelaskan tahapan atau urutan langkah-langkah yang terlibat dalam suatu proses.
Contohnya adalah penjelasan mengenai daur hidup organisme atau rantai makanan di ekosistem. Teks ini memberikan gambaran yang rinci mengenai urutan peristiwa yang terjadi.
9. Teks Eksplanasi Faktorial
Jenis teks ini menyoroti dampak dan konsekuensi dari suatu proses atau peristiwa. Teks ini berfokus pada efek yang muncul sebagai hasil dari suatu tindakan atau fenomena tertentu.
Contohnya adalah penjelasan mengenai dampak dari kebijakan pemerintah atau peristiwa sejarah tertentu terhadap masyarakat atau lingkungan.
10. Teks Eksplanasi Teoritis
tulisan eksplanasi ini melibatkan spekulasi atau pengembangan teori tentang potensi yang terkait dengan fenomena alam. Jenis teks ini mencoba untuk meramalkan kemungkinan dampak atau reaksi yang lebih besar dari suatu peristiwa.
Sebagai contoh, penjelasan mengenai bagaimana aktivitas gunung berapi dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya, termasuk potensi dampak terhadap bencana alam lain.
11. Teks Eksplanasi Kausal
Jenis teks ini menitikberatkan pada penjelasan sebab-akibat suatu peristiwa. Teks ini mengungkapkan hubungan sebab-akibat dari perubahan yang terjadi dalam suatu sistem atau proses.
Contohnya adalah penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya longsor dan konsekuensinya terhadap lingkungan.
Setiap jenis tulisan eksplanasi memiliki pendekatan yang berbeda dalam menguraikan suatu fenomena. Dengan memahami jenis-jenis ini, penulis dapat memilih pendekatan yang sesuai dengan konteks dan tujuan dalam menjelaskan fenomena yang ingin dijelaskan.
Baca juga: 8 Cara Cek Nomor Smartfren Cepat dan Mudah Selain *995#
Berikut Adalah Contoh Teks Eksplanasi Singkat & Menarik Tentang Beberapa Kejadian
Dalam dunia informasi yang semakin berkembang, terdapat berbagai jenis teks yang memiliki peran masing-masing dalam menyampaikan pengetahuan. Salah satunya adalah teks eksplanasi, sebuah jenis tulisan yang bertujuan untuk menguraikan dan menjelaskan secara rinci suatu fenomena, proses, atau peristiwa.
Apakah kamu pernah membaca artikel yang memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana sesuatu bekerja? Nah, itulah inti dari teks eksplanasi.
Jenis teks ini tidak hanya hadir dalam publikasi ilmiah, tetapi juga di media massa, buku pelajaran, dan berbagai sumber lainnya. Melalui contoh-contoh konkret, mari kita telaah lebih jauh mengenai ciri-ciri serta cara penyusunan teks eksplanasi.
1. Teks Eksplanasi Banjir
Banjir sebagai salah satu fenomena alam yang kerap terjadi, merujuk pada kenaikan air yang meliputi suatu wilayah dan menutupi permukaan daerah tersebut. Tidak hanya sebagai peristiwa berulang dalam siklus air, banjir juga memiliki aspek kompleks yang mendorong keterlibatan manusia dalam memahami dan mengatasi dampaknya.
Dengan demikian, banjir menjadi suatu isu yang perlu diurai lebih mendalam, baik dari sisi akar penyebabnya hingga implikasi bagi manusia dan lingkungan.
Secara alami, banjir dipicu oleh berbagai faktor, seperti curah hujan lokal yang tinggi dan aliran air yang berlebihan dari hulu Daerah Aliran Sungai (DAS). Konsep siklus air memperlihatkan bagaimana air permukaan berinteraksi dengan cuaca dan lingkungan.
Banjir menjadi bagian dari proses alami ini, dimana air mengalir dari hulu ke hilir, membentuk jaringan aliran yang rumit. Penyerapan air oleh tanah serta penguapan juga berperan dalam mengatur keseimbangan air permukaan.
Namun, manusia juga memiliki peran signifikan dalam timbulnya banjir yang tak wajar. Pencemaran lingkungan, seperti pembuangan sampah yang tidak terkendali, dapat menghambat aliran air dan menyebabkan genangan.
Selain itu, pembangunan perkotaan yang tidak terencana, seperti pengurangan lahan resapan air dan pembebasan lahan basah, dapat meningkatkan risiko banjir.
Banjir yang dihasilkan dari aktivitas manusia ini sering kali memiliki dampak yang merugikan, meliputi kerusakan infrastruktur, hilangnya harta benda, dan bahkan risiko kehilangan nyawa.
2. Interpretasi:
Kesimpulannya, banjir adalah fenomena yang memiliki akar penyebab alami dan dampak manusia yang signifikan. Dalam memahami dan mengatasi banjir, manusia perlu mempertimbangkan keseimbangan dalam ekosistem air, perencanaan perkotaan yang bijaksana, serta edukasi masyarakat mengenai pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Dengan demikian, banjir dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk lebih bijak dalam memanfaatkan dan menjaga sumber daya air demi kelangsungan hidup manusia dan lingkungan.
3. Contoh Teks Eksplanasi Gempa Bumi
Gempa bumi, sebuah peristiwa alam yang membawa getaran dan kecemasan, adalah akibat dari perpindahan atau gerakan pada lapisan bumi yang berada di dalam kerak. Fenomena ini umumnya terjadi di daerah-daerah yang berdekatan dengan gunung berapi aktif atau daerah pegunungan yang sering mengalami aktivitas geologis.
Gempa bumi muncul akibat pergerakan lapisan bumi atau akibat letusan dahsyat gunung berapi. Kecepatan dan dampak dari gempa bumi mampu mengguncang wilayah sekitarnya dengan sangat cepat dan membawa dampak yang serius.
Getaran seismik saat terjadi gempa yang kuat dapat menyebar ke segala arah, berpotensi menghancurkan struktur bangunan dan memicu potensi korban manusia. Gempa bumi memiliki dua klasifikasi utama: gempa vulkanik dan gempa gerakan kerak, tergantung pada penyebabnya.
Gempa gerakan kerak disebabkan oleh perpindahan lapisan kerak yang akibat dari gerakan yang terjadi. Teori “tektonik lempeng” menjelaskan bahwa lapisan kerak bumi bergerak lambat dan kadang-kadang saling bertabrakan, menyebabkan pergerakan ini dan memicu gempa.
Mayoritas lapisan kerak ini mengambang seperti bagian atas dari puzzle, bergerak lambat di atas lapisan yang lebih dalam. Perpindahan dan pertabrakan lapisan-lapisan ini, meskipun pergerakannya lambat, dapat menyebabkan getaran hebat yang kita kenal sebagai gempa bumi.
Di sisi lain, gempa vulkanik timbul dari letusan gunung berapi yang memiliki skala yang luar biasa besar. Meskipun jenis gempa vulkanik lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis gempa gerakan kerak, dampaknya bisa jauh lebih dahsyat.
Interpretasi:
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas adalah bahwa gempa bumi adalah fenomena yang dapat terjadi tanpa memandang waktu atau musim.
Namun, kecenderungan gempa untuk terjadi lebih sering berkonsentrasi pada wilayah-wilayah tertentu, seperti wilayah Cincin Api Pasifik yang dikenal karena aktivitas gunung berapinya.
Gempa bumi menjadi pengingat akan dinamika dan kompleksitas proses geologis yang terus berlangsung di dalam kerak bumi.
Mudah Banget! Berikut Langka-Langkah Membuat Teks Eksplanasi
1. Menentukan Subjek
Tahap awal dalam pembuatan teks eksplanasi adalah menentukan subjek atau topik yang akan dijelaskan. Subjek ini dapat berupa fenomena alam, sosial, ilmiah, atau budaya. Penting untuk memilih topik yang menarik dan relevan bagi pembaca.
2. Pemilihan Pola Penjelasan
Teks eksplanasi memiliki pola penjelasan yang dapat dipilih, seperti pola perkembangan kausal dan pola perkembangan proses. Pilihan pola ini bergantung pada jenis informasi yang ingin disampaikan.
Pola perkembangan kausal fokus pada hubungan sebab-akibat, sementara pola perkembangan proses menggambarkan tahapan-tahapan suatu fenomena.
3. Membuat Kerangka Teks
Setelah subjek dan pola penjelasan dipilih, langkah selanjutnya adalah membuat kerangka teks. Kerangka ini berisi garis besar tentang bagaimana teks akan disusun. Misalnya, jika topiknya adalah banjir, kerangka bisa mencakup definisi banjir, lokasi, waktu, dan faktor penyebab.
4. Mengembangkan Isi Teks
Setelah kerangka dibuat, saatnya mengembangkan isi teks. Mulailah dengan pernyataan pengantar yang memperkenalkan topik secara umum. Kemudian, uraikan informasi mengenai subjek yang dipilih sesuai dengan pola penjelasan yang dipilih. Misalnya, jika menggunakan pola perkembangan proses, jelaskan langkah-langkah atau tahapan yang terlibat dalam fenomena tersebut.
5. Penyusunan Poin-poin Utama
Dalam mengembangkan isi teks, susunlah poin-poin utama yang akan dijelaskan secara rinci. Gunakan urutan logis untuk menguraikan informasi dari awal hingga akhir. Gunakan fakta, data, dan contoh konkret untuk mendukung setiap poin utama yang disampaikan.
6. Penyimpulan dan Kesimpulan
Setelah menguraikan informasi secara rinci, akhiri teks dengan penyimpulan yang menggambarkan inti dari apa yang telah dijelaskan. Jelaskan kembali hubungan sebab-akibat atau tahapan proses yang telah diuraikan.
7. Pengeditan dan Koreksi
Setelah menulis teks eksplanasi, jangan lupa untuk melakukan pengeditan dan koreksi. Periksa kesalahan tata bahasa, ejaan, dan pastikan teks terbaca dengan lancar.