Rutanperempuansurabaya.id – Panduan lengkap vaksin dewasa yang perlu diperbarui setelah masa kanak-kanak untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah penyakit serius.
Banyak orang mengira vaksinasi hanya diperlukan saat masa kanak-kanak. Padahal, sistem kekebalan tubuh manusia bisa melemah seiring bertambahnya usia, dan beberapa vaksin membutuhkan pembaruan berkala untuk tetap efektif. Oleh karena itu, vaksin untuk orang dewasa memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit menular.
Artikel ini akan membahas secara lengkap daftar vaksin dewasa yang sebaiknya diperbarui, siapa saja yang perlu mendapatkannya, dan mengapa vaksinasi tetap penting setelah masa anak-anak.
BACA JUGA : Tips Eksfoliasi: Cara dan Frekuensi yang Aman untuk Wajah
1. Mengapa Orang Dewasa Tetap Perlu Vaksinasi?
Vaksin bekerja dengan membantu tubuh membangun kekebalan terhadap penyakit tertentu tanpa harus terinfeksi terlebih dahulu. Namun, beberapa vaksin tidak memberikan perlindungan seumur hidup. Kekebalan dapat menurun seiring waktu, dan penyakit baru pun terus bermunculan.
Selain itu, gaya hidup, pekerjaan, serta kondisi medis tertentu dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. Vaksinasi dewasa juga membantu melindungi orang di sekitar kita, terutama bayi, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah.
Dengan melakukan imunisasi lanjutan di usia dewasa, kita bukan hanya menjaga kesehatan pribadi, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat secara luas.
2. Daftar Vaksin Dewasa yang Wajib Diperbarui
Berikut adalah beberapa jenis vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa agar tetap terlindungi dari penyakit berbahaya:
a. Vaksin Tetanus, Difteria, dan Pertusis (Tdap/Td)
Vaksin ini sebaiknya diperbarui setiap 10 tahun sekali.
- Tetanus melindungi dari infeksi akibat luka terbuka.
- Difteria dan pertusis (batuk rejan) dapat menyerang saluran pernapasan dan berpotensi fatal.
Vaksin Tdap juga sangat penting bagi wanita hamil untuk melindungi bayi yang baru lahir.
b. Vaksin Influenza (Flu)
Vaksin flu perlu diberikan setiap tahun, karena virus influenza terus bermutasi.
Oleh karena itu, Vaksin ini sangat dianjurkan bagi:
- Lansia di atas 60 tahun
- Tenaga kesehatan
- Penderita penyakit kronis seperti asma, diabetes, atau jantung
c. Vaksin Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B melindungi dari infeksi hati yang bisa menyebabkan sirosis dan kanker hati.
Diberikan dalam tiga dosis selama periode enam bulan, terutama untuk:
- Petugas medis
- Individu dengan risiko tinggi (misalnya sering melakukan transfusi darah)
- Pasangan dari penderita hepatitis B
d. Vaksin Hepatitis A
Melindungi dari penyakit yang menular melalui makanan dan air yang terkontaminasi.
Disarankan bagi:
- Pelancong ke daerah dengan risiko hepatitis tinggi
- Pekerja di industri makanan
- Penderita gangguan hati
e. Vaksin HPV (Human Papillomavirus)
Vaksin ini melindungi dari infeksi HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks, anus, dan tenggorokan.
Direkomendasikan untuk:
- Wanita dan pria berusia 9–26 tahun
- Bagi yang belum menerima vaksin saat remaja, vaksin masih bisa diberikan hingga usia 45 tahun atas saran dokter.
f. Vaksin Pneumokokus
Vaksin ini melindungi dari infeksi paru-paru, meningitis, dan sepsis akibat bakteri Streptococcus pneumoniae.
Sangat disarankan untuk:
- Lansia (usia di atas 60 tahun)
- Penderita penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit paru
g. Vaksin Varisela (Cacar Air)
Bagi orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksin sebelumnya, imunisasi varisela tetap penting.
Vaksin ini melindungi dari komplikasi serius seperti infeksi kulit dan pneumonia.
h. Vaksin MMR (Campak, Gondong, Rubella)
Bagi orang dewasa yang belum memiliki riwayat vaksin MMR atau tidak pernah terkena campak, vaksin ini sangat dianjurkan, terutama bagi:
- Mahasiswa baru
- Pekerja medis
- Wisatawan ke luar negeri
3. Vaksinasi Tambahan Berdasarkan Kondisi Khusus
Selain daftar vaksin wajib di atas, ada juga vaksin tambahan yang disarankan tergantung kondisi dan risiko individu:
- Vaksin COVID-19: Disarankan untuk seluruh orang dewasa sesuai dosis booster terbaru.
- Vaksin Rabies: Diberikan pada individu dengan pekerjaan yang berisiko tinggi seperti dokter hewan atau pendaki di area rawan hewan liar.
- Vaksin Demam Tifoid: Untuk pelancong atau pekerja di daerah dengan risiko infeksi tinggi.
Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan vaksin mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatanmu.
4. Waktu dan Tempat Mendapatkan Vaksinasi Dewasa
Kamu bisa mendapatkan vaksin dewasa di:
- Puskesmas atau rumah sakit umum
- Klinik vaksinasi dan travel clinic
- Program vaksinasi di tempat kerja atau kampus
Sebelum vaksinasi, pastikan untuk:
- Mengecek riwayat imunisasi masa kecil.
- Berkonsultasi dengan dokter, terutama jika memiliki penyakit kronis.
- Mengetahui jadwal booster vaksin yang perlu diperbarui.
5. Efek Samping dan Tindakan Setelah Vaksinasi
Sebagian besar vaksin aman dan hanya menimbulkan efek ringan seperti:
- Nyeri atau kemerahan di area suntikan
- Demam ringan
- Kelelahan sesaat
Efek ini biasanya hilang dalam 1–2 hari. Minum cukup air dan istirahat membantu tubuh beradaptasi. Jika muncul reaksi berat seperti sesak napas atau demam tinggi, segera konsultasikan ke tenaga medis.
Kesimpulan
Vaksinasi bukan hanya untuk anak-anak. Orang dewasa pun perlu memperbarui dan melengkapi imunisasi agar tetap terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya. Dengan menjaga vaksinasi tetap up to date, kamu melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu.
Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Mulailah memeriksa status vaksinasi kamu hari ini, karena menjaga kesehatan adalah investasi jangka panjang untuk hidup yang lebih produktif dan aman.
